Bersama Kaum Muda, Memberdayakan Hubungan Antar Umat Beriman




Bila membutuhkan referensi Nota Pastoral KAS 2009 KAUM MUDA MENGGUGAH DUNIA '
Silahkan klik blog berikut

http://notapastoralkas2009.blogspot.com/


Bagi yang belum mendapatkan buku panduan APP KAS 2009, di bawah ini teks panduannya.


BERSAMA KAUM MUDA,
MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN
A. Pendahuluan
Gerakan Aksi Puasa Pembangunan Umat Keuskupan Agung Semarang tahun
2008 mendalami tema "Bersama Anak dan Remaja Memberdayakan Lingkungan
Hidup". Berbagai aksi nyata telah dilakukan baik dalam skala kecil
maupun skala besar; baik di tingkat keluarga dan lingkungan maupun di
tingkat jaringan masyarakat. Misalya, pengolahan sampah, pembuatan
pupuk kompos atau pupuk organic, reboisasi lahan/hutan, dll. Bahkan
banyak sekolah-sekolah yang menggerakkan anak-anak didiknya untuk
melakukan aksi nyata, di samping gerakan solidaritas yang berupa
pengumpulan dana sebagai wujud mati raga dan pertobatan. Gema dari
gerakan Aksi Puasa Pembangunan tahun 2008 yang berdampak pada
pelestarian lingkungan hidup menuju keutuhan ciptaan ini harus tetap
dilanjutkan sehingga proses pengembalian keutuhan ciptaan menjadi
gerakan yang lestari, kendati kita memasuki masa prapaskah tahun
berikutnya. Harapannya adalah kita sebagai manusia menemukan
kesejatian hidup dalam keutuhan/kelestarian alam lingkungan.

Upaya perwujudan kesejatian hidup akan terus kita lanjutkan pada masa
prapaskah 2009 dalam gerakan Aksi Puasa Pembangunan. Adapun tema
gerakan Aksi Puasa Pembangunan 2009 mengacu pada dua hal :
a. Tema Aksi Puasa Pembangunan 2009 Konferensi Wali Gereja Indonesia
(KWI) yang berlaku secara nasional yakni "Pemberdayaan Hubungan Antar
umat Beriman".
b. Fokus Pastoral Umat Keuskupan Agung Semarang 2009 sesuai dengan
Arah Dasar KAS yakni "Melibatkan Kaum Muda dalam Pengembangan Umat.

Atas dasar dua tema tersebut, maka tema APP KAS 2009 dirumuskan sbb. :

BERSAMA KAUM MUDA,
MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN

B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan tema BERSAMA KAUM MUDA, MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN
ANTAR UMAT BERIMAN dalam gerakan APP 2009 ini ialah agar umat katolik
menyadari tanggung jawabnya untuk membangun kehidupan beriman secara
terbuka dalam kerjasama dan dalam kebersamaan dengan umat beriman yang
lainnya. Dalam hal ini, kaum muda katolik diharapkan bisa menjadi
penggerak atau motor sehingga muncullah generasi muda yang cinta akan
kerukunan dan kedamaian demi keutuhan kehidupan
berbangsa/bermasyarakat. Gerakan APP sebagai bagian dari pelaksanaan
fokus pastoral Keuskupan Agung Semarang 2009 merupakan gerakan yang
mengawali tahun pastoral kaum muda. Maka arah gerakan APP lebih pada
penyadaran batin dan sikap sebagai spritualitas dasar seluruh gerakan
yang akan dibangun selama tahun pastoral 2009 yang memfokuskan pada
gerakan melibatkan kaum muda dalam pengembangan umat. Adapun hasil
yang diharapkan dari gerakan APP tahun 2009 ini adalah :
1. Umat katolik menyadari perlunya peningkatan wawasan iman secara
terus menerus sehingga kehidupan iman umat katolik sungguh-sungguh
tampak dalam dialog kehidupan di tengah-tengah pluralisme agama. Yang
dimaksud dengan pluralisme adalah suatu kerangka interaksi yg mana
setiap kelompok menampilkan rasa hormat dan toleran satu sama lain,
berinteraksi tanpa konflik atau asimilasi (pembauran / pembiasan).
2. Umat Katolik membangun habitus baru berupa keterbukaan untuk duduk
bersama dan berdialog secara bijak dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan sosial dan menghadapi pesta demokrasi di tingkat
daerah maupun tingkat nasional.
3. Umat katolik, khususnya kaum muda, memiliki kesadaran dan tanggung
jawab sosial bersama untuk ikut mengatasi konflik sosial
berlatarbelakang agama dan masalah kemiskinan masyarakat dengan
membangun usaha-usaha kooperatif lintas agama berdasarkan kasih.
4. Umat katolik pada umumnya, dan kaum muda khususnya, semakin teguh
imannya melalui pergaulan dengan masyarakat di sekitarnya

C. Latar Belakang
1. Konsili Vatikan II (dalam Dokumen Nostra Aetate artikel 2) mengakui
adanya kebenaran/ keselamatan dalam agama-agama non-Kristiani dan
tradisi kebudayaan lainnya. "Gereja Katolik tidak menolak apa pun yang
benar dan suci dalam agama-agama ini. Ia memandang dengan penghargaan
yang jujur, cara tindak dan cara hidup, peraturan dan ajaran itu, yang
kendati dalam banyak hal berbeda dengan apa yang dipahami dan
dianjurkannya, toh tidak jarang memantulkan cahaya Kebenaran, Yang
menerangi semua manusia. Namun tak henti-hentinya Ia mewartakan dan
harus mewartakan Kristus, yang adalah 'jalan, kebenaran dan kehidupan'
dalam Siapa manusia mendapat kepenuhan hidup keagamaan dan dalam Siapa
Allah mendamaikan semua dengan diriNya" Itu berarti kita yakin bahwa
Allah menghendaki yang baik dengan adanya agama-agama di dunia ini.
2. Dalam Injil Yohanes 17.9-11, Yesus berdoa kepada BapaNya agar semua
orang bersatu dan tidak ada seorangpun yang binasa. "Aku berdoa untuk
mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah
Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala
milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah
dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia,
tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya
Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang
telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama
seperti Kita".

3. Keprihatinannya :
a. Kehidupan sehari-hari di dunia ini sepertinya tidak menggemakan
kehidupan keagamaan atau kehidupan religious sebagi manusia yang
dipimpin oleh Roh Allah. Agama menjadi formalitas saja, belum sebagai
keyakinan yang menggerakkan semua penganutnya untuk berlaku baik. Bisa
jadi karena adanya penafsiran-penafsiran ajaran agama secara keliru,
sehingga memunculkan tindakan-tindakan atas nama agama (atau bahkan
atas nama Allah) tetapi sebenarnya bertentangan dengan hakekat Allah.
b. Dalam berbagai macam agama muncul kelompok-kelompok fundamental
garis keras, yang tidak jarang juga melibatkan banyak kaum muda, yang
justru menjadi eksklusif-fanatik yang menjurus pada gerakan-gerakan
anti agama lain bahkan disertai dengan tindakan-tindakan anarkis
c. Dari sisi lain, karena keterbatasan pengetahuan tentang
kekatolikan, kaum muda katolik tidak mampu berdialog dengan aktivis
gereja lain; sehingga mengalami kegoncangan iman atau malah pindah ke
Gereja lain.

4. Tantangan : perlu upaya-upaya membangun gerakan lintas agama dengan
memberdayakan hubungan/dialog antar umat beriman. Dalam hal ini perlu
membangun generasi baru yang cinta akan kerukunan dan dialog; terbuka
terhadap kebaikan dan kearifan yang dimiliki oleh umat beragama lain.
Generasi baru seperti itu adalah milik kaum muda; maka merupakan suatu
peluang dan tantangan bagi kaum muda untuk membuka dan menumbuhkan
generasi baru itu yang handal dalam iman. Arah Dasar Umat Allah
Keuskupan Agung Semarang 2006-2010 menegaskan bahwa dalam membangun
habitus baru dibutuhkan kerjasama dengan semua orang yang berkendak
baik. Itu berarti bahwa umat katolik KAS harus terbuka untuk membangun
gerakan lintas agama atau antar umat beriman.

5. Kekuatan : Nilai-nilai agama pada umumnya bersifat universal;
sehingga seandainya sesama umat beriman mampu dan mau menghargai
kekayaan kebaikan serta kearifan agama lain, tidak mustahil banyak
permasalahan sosial ekonomi maupun politik di Negara kita bisa
diatasi. Bahkan akan mengikis kerusakan-kerusakan hidup keagamaan yang
atas nama agama justru mengasingkan atau menyingkirkan umat beragama
lain, atau membatasi perbuatan-perbuatan manusiawinya dalam kelompok
seagama, atau juga merongrong agama lain dengan tujuan meng-agamakan
orang lain ke dalam agamnya secara "paksa".

D. Inspirasi dari Kitab Suci
1. Yesus mengutus para murid-Nya untuk pergi ke "seluruh dunia"
mewartakan Injil damai sejahtera, supaya seluruh dunia mengenyam
kasih, keadilan dan damai. Yesus, sebagai imam agung berdoa (Yoh 17:
1 – 26) agar kaum beriman pada masa-Nya dan masa yang akan datang
menjalin persatuan: periharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang
telah Engkau berikan kepada-Ku (Yoh 17: 11); supaya mereka menjadi
satu sama seperti Kita (ay 11); Supaya penuhlah sukacitaKu di dalam
diri mereka (ay 13); Supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat
(ay 15); Supaya kuduslah mereka dalam kebenaran (ay 17). Selanjutnya
Yesus juga berdoa bagi dunia. Dunia dalam konteks yang negatif yaitu
pusat ketidak-percayaan dan kebencian, yang berlawanan dengan apa yang
dihayati murid-murid-Nya (Yoh 17: 12) supaya dunia menjadi percaya dan
mengetahui bahwa Yesus diutus oleh Bapa yang penuh kasih (Yoh 17: 21
dan 23)
2. Dalam rangka Tahun St. Paulus (2008-2009) kita bisa belajar bahwa
Perutusan Yesus bukan hanya diserahkan kepada dua belas rasul-Nya
tetapi juga kepada penganiaya murid-murid-Nya yaitu Saulus yang
kemudian menjadi Paulus. Paulus yang dinobatkan oleh Tuhan sendiri
dalam perjalanannya ke Damaskus diangkat menjadi rasul bangsa-bangsa
lain. Perutusan Tuhan menyadarkan Paulus dengan suatu keyakinan bahwa
"bukan dia hidup dalam diri Yesus, tetapi Yesuslah yang hidup di dalam
dirinya" (Gal 2: 20). Paulus dalam menghadapi berbagai persoalan dan
perbedaan selalu menekankan sumber kekuatan yaitu kasih karunia Tuhan.
Perbedaan siapa yang menabur, siapa yang menanam dan siapa yang menuai
itu tidak penting tetapi yang lebih penting adalah bahwa Allah-lah
yang mengerjakan semuanya itu. Keyakinan kepada Allah yang mengerjakan
semua itu, seharusnya mempersatukan umat beriman. Setiap murid
mendapat ajakan perutusan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Tubuh
Kristus (Gereja) dalam melanjutkan karya-Nya, khususnya demi kerukunan
hidup umat manusia.

E. Pertobatan dan Pembaharuan
1. Gerakan Puasa dan pantang dalam kehidupan kristiani di setiap masa
prapaskah merupakan sarana/kesempatan untuk membangun hidup yang
semakin beriman. Penghayatan puasa atau lebih-lebih bermatiraga bisa
menjadi alat pengendalian diri menuju perbaikan pribadi-pribadi yang
berdampak pada perbaikan mutu kehidupan bersama. Kalau puasa diartikan
dengan tidak makan dan tidak minum itu hanya sebagian kecil dari arti
puasa itu sendiri. Tetapi seseorang melakukan puasa atau pantang
(misalnya: tidak jajan) atau mengekang kebutuhan-kebutuhan lain,
bukannya untuk memperkaya diri sendiri tetapi dalam rangka
ber-solidaritas dengan Yesus yang menyerahkan hidupNya untuk orang
lain. Solidaritas itu kita hayati dengan mengumpulkan dana dari puasa
dan pantang atau matiraga kita.
2. Dengan puasa kita juga diajak untuk menderita sehingga kita tahu
penderitaan orang lain. Karena itu hasil dari puasa adalah munculnya
aksi yang ditujukan kepada mereka yang miskin dan menderita.
Penghayatan puasa yang demikian akan membawa perbaikan dan perubahan,
tidak hanya bagi orang yang melakukan puasa, tetapi lebih-lebih pada
lingkungan sekitarnya, baik dalam keluarganya, kampungnya, dan yang
lebih luas lagi. Dalam rangka menanggapi undangan Yesus untuk bertobat
ini, umat Katolik ber-Aksi Puasa Pembangunan (APP).
3. Proses ber APP mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman,
penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan
semakin memperteguh dan mendewasakan iman sesuai dengan ajaran Gereja
Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain
dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama. Dengan demikian penghayatan hidup
keagamaan bisa menjadi solusi dari persoalan kemanusiaan.

F. Aksi Nyata
Umat katolik Keuskupan Agung Semarang dalam dinamika hidup menggereja
telah mempunyai kebiasaan mengadakan pendalaman tema APP di
lingkungan-lingkungan maupun dalam kelompok-kelompok kategorial. Sudah
menjadi pandangan umum bahwa umat beragama di Negara kita akan merasa
lebih nyaman kalau berada di tengah-tengah orang yang seiman/seagama.
Segi posistifnya adalah orang mudah tergerak untuk berkumpul dengan
teman-teman seiman (terlepas dari aspek negatifnya). Maka gerakan
berkumpul dengan sesama seiman/seagama dalam mendalami tema APP di
lingkungan sudah merupakan aksi nyata dari puasa dan matiraga. Dalam
rangka memberdayakan hubungan antar umat beriman, perlulah bagi umat
katolik untuk memulainya dengan mengikuti pendalaman tema APP di
lingkungannya, dan setelah itu punya kekuatan bersama/gerak bersama
untuk bekerjasama dengan umat beriman lainnya. Aksi nyata dalam rangka
memberdayakan hubungan antar umat beriman bisa diwujudkan dalam
berbagai lingkup kehidupan :

1. Pribadi
Kasih akan sesama, yang berakar pada kasih akan Allah akan menumbuhkan
kasih pada sesama yang menderita, misikin "pertama-tama dan pada
dasarnya adalah tugas setiap pribadi beriman" (DC 20). Sehingga
penghayatan dan perwujudan hidup keagamaan dikembangkan dalam
membangun relasi antar pribadi umat beriman/beragama, dimulai dari
pergaulan/sapaan setiap harinya kepada sesama.
2. Keluarga
Keluarga katolik adalah basis hidup rohani yang menjadi "garam"
masyarakat dalam ikut mengembangkan kehidupan bersaudara antar
keluarga umat beriman, maka perlulah upaya terus menerus membangun
penghayatan iman yang terbuka mulai di dalam keluarga.
3. Komunitas Basis Gerejawi (Lingkungan/Stasi)
Komunitas Basis Gerejani (KBG) sejak Konsisli Vatikan II merupakan
cara hidup Gereja yang mengakar di tengah masyarakat. Dalam Komunitas
Basis Gerejawi itulah umat menimba kekuatan rohani/iman sehingga
mempunyai kekuatan kehendak atau kekuatan batin untuk membangun
gerakan konkret Gereja di tengah masyarakat. Dengan kata lain, proses
ini mengandung unsur pemahaman iman dan pergumulan iman menuju
penghayatan iman dalam hidup sehari-hari. Mgr. Albertus Soegijapranata
menegaskan bahwa lingkungan-lingkungan di paroki itu dibentuk bukan
sekedar untuk kepentingan administratif dalam Gereja, tetapi terlebih
menjadi tempat dan sarana keterlibatan sosial bagi umat katolik.
4. Komunitas Basis Manusiawi
Berbagai macam komunitas hidup dalam masyarakat bisa menjadi wahana
untuk mewujudkan iman secara manusiawi; baik dalam komunitas
berdimensi politik, sosial, ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup,
maupun kepentingan-kepentingan kategorial lainnya (RT, RW, Partai,
Karang Taruna, dll). Komunitas seperti itu hendaknya ditumbuhkan
menjadi komunitas-komunitas pengharapan bagi kaum beriman yang mampu
mengatasi berbagai persoalan hidup bangsa kita.
5. Komunitas Kaum Muda
Dalam rangka tahun kaum muda, gerakan-gerakan aksi nyata bisa
diarahkan pada kehidupan komunitas orang muda lintas agama untuk mulai
membangun dialog dan menumbuhkan generasi muda lintas agama yang
terbuka dan berdialog; misalnya dengan cara melanjutkan gerakan APP
2008 yang lalu yakni penghijauan atau peduli lingkungan namun
dilaksanakn bersama dengan kaum muda lintas agama.

G. Penutup
Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang ialah membangun
persekutuan paguyuban-paguyuban yang memerdekakan, dalam rangka
menegakkan/ mewujudkan Kerajaan Allah. Salah satu pokok perhatiannya
adalah mengembalikan keutuhan ciptaan. Kembalinya keutuhan ciptaan itu
antara lain ditandai dengan kehidupan umat manusia yang saling
mengasihi secara terbuka dengan mengangkat martabat manusia. Untuk
itulah diperlukan pemberdayaan hubungan antar umat beriman.

Semoga kaum muda di Keuskupan Agung Semarang bisa berperan sebagai
penggerak tumbuhnya generasi baru yang mencintai keterbukaan dan
persaudaraan dalam hidup bersama dengan saudara-saudari umat beriman
lainnya. Pemberdayaan hubungan antar umat beriman dalam masayrakat
kita akan menjadi kekuatan bersama untuk membangkitkan sikap dan
tindakan yang peduli akan kesejahteraan dalam hidup umat bersama
masyarakat. Kiranya pendidikan dan pencerdasan umat beriman sebagai
anggota masyarakat, pembangunan dan pengembangan kerjasama kooperatif
dalam masyarakat yang sesuai dengan keadaan setempat, mampu
menggetarkan hati seluruh umat beriman tanpa adanya diskriminasi
ataupun pengasingan atas diri umat beriman lain demi kebaikan dan
kesejahteraan bersama. Hubungan antarumat beriman yang terjalin dengan
baik dan kukuh adalah anugerah Tuhan yang pantas mendapat ucapan
syukur bersama.

Semoga Allah yang telah memulai pekerjaan baik di antara kita,
berkenan menyelesaikannya.
Selamat Ber-APP! Berkah Dalem!

Panitia APP KAS
===========================================================

IBADAT & RENUNGAN ROSARIO PRAPASKAH 2009KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

Pengantar

Gerakan Aksi Puasa Pembangunan bagi kita,umat katolik, merupakan
gerakan rutin setiap tahun. Penghayatan masa prapaskah dan paskah
dibantu dengan mendalami tema tertentu supaya gerakan pertobatannya
bisa sungguh nyata dan sesuai dengan arah pengembangan kehidupan umat
di Keuskupan Agung Semarang maupun umat katolik di Indonesia.
Sedangkan bentuk dan materi pendalaman juga bisa berubah atau berbeda
dari tahun ke tahun supaya terjadi dinamika pendalaman iman yang
hidup.

Tema Aksi Puasa Pembangunan pada tahun 2009 ini adalah
"BERSAMA KAUM MUDA, MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN".
Sedangkan bentuk pendalaman tema Aksi Puasa Pembangunan tahun ini
mengambil bentuk ibadat dan renungan Rosario, dengan harapan bahwa
melalui kekayaan doa dalam tradisi Gereja – yakni Rosario – kita
semakin terbantu mendalami tema APP dan sekaligus semakin mencintai
kekayaan tradisi Gereja kita. "Rosario adalah doa yang penuh kuasa
untuk perdamaian, untuk keluarga, serta untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa dalam hidup Yesus", demikian kata Paus Yohanes
Paulus. Peristiwa Cahaya atau Peristiwa Terang dari Rosario itu yang
dipilih karena selain peristia cahaya itu relatif masih baru, juga
karena peristiwa-peristiwa yang direnungkan dalam peristiwa cahaya itu
sangat relevan dengan tema APP kita. "Peristiwa Cahaya" yang disusun
Paus Yohanes Paulus II berdasarkan peristiwa-peristiwa tertentu dari
pewartaan Kristus di depan publik.

Buku ini berisi : Gagasan Dasar Tema Aksi Puasa Pembangunan KAS 2009;
Bahan Pandauan Pendalaman Tema APP untuk umat lingkungan; Doa dan
Renungan Jalan Salib. Semoga dengan penggabungan antara bahan panduan
lingkungan dengan doa dan renungan jalan salib, memudahkan seluruh
umat untuk mengikuti gerakan APP tahun ini, baik di ligkungan maupun
di paroki.

Bahan-bahan pendalaman tema APP 2008 bagi anak-anak sekolah minggu,
anak-anak sekolah dan kaum muda, disediakan tersendiri.

Semoga gerakan APP 2009 ini melibatkan sebanyak mungkin umat, sehingga
dampak sosial dari gerakan pertobatan pada masa APP ini pun semakin
meluas.

Selamat ber-APP !
Panita APP KAS
========================================

DOA/IBADAT RENUNGAN ROSARIO PRAPASKAH KAS 2009

BERSAMA KAUM MUDA,
MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN

Doa/Ibadat Renungan Rosario selama masa pra-paskah ini akan dilakukan demikian :
Pertemuan Pendalaman Tema APP 2009 akan dilaksanakan sebanyak 5 kali
(selama 5 pekan prapaskah)
Pada setiap pertemuan didoakan doa rosario, dan di salah satu
peristiwa dari Rosario (urut mulai peristiwa 1) ada renungan
pendalaman tema APP
Renungan pendalaman tema bisa dilakukan dengan cara antara lain :
a. Pemandu menyampaikan pokok-pokok renungan yang telah disiapkan
b. Pemandu mengajak umat untuk membaca, mendalami, dan menanggapi teks
kitab suci
c. Umat (terutama bersama kaum muda) merencanakan aksi nyata sebagai
buah pertobatan dan menanggapi tahun pastoral "melibatkan kaum muda
dalam pengembangan umat"
d. Umat lingkungan mengadakan ibadat tobat

TATA CARA DOA/IBADAT RENUNGAN ROSARIO PRAPASKAH 2009 :

1. Nyanyian Pembuka
Seperti biasanya, setiap ibadat atau doa bersama diawali dengan
nyanyian pembuka yang sesuai dengan maksud atau tema doa/ibadat
2. Tanda Salib dan Salam
Tanda salib membuka rangkaian doa/ibadat bersama.
3. Pengantar dari pemandu/pemimpin
Di awal setiap pertemuan pemandu memberikan pengantar yang bisa
menumbuhkan Susana doa/ibadat dan sekaligus mengarahkan perhatian umat
kepada tema dan maksud doa/ibadat
4. Doa pembuka oleh Pemimpin/pemandu
Dalam doa pembuka disampaikan :
o ucapan syukur atas kasih Allah yang telah mengumpulkan segenap umat
o ucapan syukur atas kesempatan ber-APP untuk mengalami rahmat
pengampunan dalam semangat pertobatan
o mohon berkat untuk kelancaran pertemuan
o mohon pimpinan roh kudus untuk menemukan kehendak Allah dalam
pertemuan itu (sesuai dengan sub-tema pertemuan)

5. Doa/ibadat Rosario Prapaskah (setelah doa pembuka langsung
dilanjutkan dengan :
i. Aku Percaya akan Allah..
ii. Kemuliaan – Terpujilah – Bapa kami
iii. Salam Puteri Allah Bapa, Salam Maria………………………..
iv. Salam Bunda Allah Putera, Salam Maria………………………
v. Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria……………..
vi. Kemuliaan - Terpujilah

Dalam Doa/Ibadat Rosario Prapaskah ini, kita memaklumkan dan
merenungkan "misteri" dari Peristiwa Cahaya atau Peristiwa Terang
sesuai dengan tema Aksi Puasa Pebangunan kita tahun ini. Renungan
Prapaskah (APP) ditempatkan setelah memaklumkan misteri dari peristiwa
cahaya, yang dilakukan secara berurutan (pekan I, pada peristiwa I;
pekan II, pada peristiwa II; dst.)

Setelah bagian renungan selesai, bisa ditambahkan doa permohonan,
kemudian dilanjutkan dengan mendaraskan doa "Bapa Kami", sepuluh
"Salam Maria", "Kemuliaan" dan "Terpujilah"

6. Sebagai penutup doa/ibadat rosario, dapat dipanjatkan Doa
Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria atau doa lainnya kepada Bunda
Maria.

Doa-Ibadat Rosario Pekan I PrapaskahMenyadari : Dunia Kaum Muda, Saat untuk mulai terlibat dalam kehidupan umum

1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar dari pemandu/pemimpin :
Pemandu menyampaikan tema APP 2009 (pokok-pokok gagasan dasar APP KAS
2009) dan sub tema pertemuan I ini "Menyadari : Dunia Kaum Muda, Saat
untuk mulai terlibat dalam kehidupan umum". Pemandu juga menyampaikan
tatacara doa/ibadat rosario prapaskah 2009 yang akan dilaksanakan
bersama.
4. Doa pembuka oleh Pemimpin/pemandu
Dalam doa pembuka disampaikan:
ucapan syukur atas kasih Allah yang telah mengumpulkan segenap umat
untuk memulai rangkaian pendalaman tema APP 2009 dalam bentuk
doa/ibadat Rosario
ucapan syukur atas kesempatan ber-APP untuk mengalami rahmat
pengampunan dalam semangat pertobatan
mohon berkat untuk kelancaran pertemuan yang pertama
mohon pimpinan roh kudus agar umat pada umumnya semakin memahami
dunia orang muda sehingga bisa melibatkan kaum muda dalam pengembangan
umat
5. Doa/ibadat Rosario Prapaskah dimulai - setelah doa pembuka langsung
dilanjutkan dengan :
Aku Percaya akan Allah..
Kemuliaan – Terpujilah – Bapa kami
 Salam Puteri Allah Bapa, Salam Maria………………………..
Salam Bunda Allah Putera, Salam Maria………………………
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria……………..
Kemuliaan – Terpujilah

Peristiwa Cahaya 1:
Yesus Dibaptis di Sungai Yordan
"Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia
dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air,
Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke
atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Mu-lah Aku berkenan." (Markus 1 : 9-11)

(Renungan ini dibacakan oleh pemandu/pemimpin)
Pembabtisan Yesus adalah awal kehidupan-Nya di muka umum, Yesus
membiarkan Diri dibaptis oleh Yohanes di Yordan. Orang Muda adalah
sekelompok lapisan masyarakat atau umat yang juga mulai tampil di
hadapan umam, terlibat dalam kehidupan umat dan masyarakat. Kita akan
mengenal dunia orang muda dengan membaca sebagian dari Nota Pastoral
DKP KAS 2009 "Melibatkan kaum muda dalam pengembangan umat".

I. Orang Muda dan Dunianya

Ada banyak cara dan ilmu untuk menemukan hakekat orang muda. Namun
dalam konteks kehidupan sosial kita bisa menelusuri hakekat orang muda
dengan menengok kiprah orang muda dalam perjalanan sejarah. Dari apa
yang sudah terjadi itulah, kita bisa merefleksikan beberapa nilai dari
antara sekian nilai untuk kemudian kita lekatkan sebagai identitas
jati diri orang muda Katolik.

1. Usia

Selama ini, kita mengatakan seseorang masih muda ketika usianya ada di
antara 13–35 tahun dan belum menikah (bc. Pedoman Karya Pastoral Kaum
Muda, KWI). Ini merupakan jenjang yang sangat panjang. Kita masih bisa
membaginya dalam beberapa bagian lagi. Kalau dilihat dari pendidikan
anak usia 13-15 tahun duduk di bangku SMP, 15-18 tahun usia SMA, 18-24
tahun usia Mahasiswa, 24-35 tahun adalah masa-masa orang mulai
menggeluti pekerjaannya dan sudah atau lagi persiapan memutuskan
pilihan hidupnya. Banyak orang mengatakan bahwa dalam usia inilah kita
digelisahkan untuk proses aktualisasi diri. Masa ini menjadi masa yang
menentukan perkembangan manusia untuk meraih kedewasaan fisik, moral,
emosional dan spiritual.

2. Dunia Orang Muda

a. Masa Pencarian
Masa muda adalah masa untuk merangkai jatidirinya. Di sana seseorang
akan menegaskan identitas, kepribadian dan keunikannya. Maka tidaklah
mengherankan, pada masa ini ada aneka macam pikiran, tindakan yang
mereka lakukan yang seringkali membuat orang lain terkaget-kaget.
Proses pencarian ini akan berhenti pada satu pijakan yang membuat
mereka merasa nyaman.

b. Berkelompok
Kita sering melihat aneka macam kelompok hobi yang diikuti oleh
orang-orang muda. Ada komunitas sepeda onthel, skuter, motor tertentu.
Banyak pula kelompok-kelompok rohani, olah raga, musik, teater,
diskusi yang terdiri dari orang muda. Kecenderungan berkelompok pun
bukan semata dalam dunia yang kasad mata, tapi juga dalam dunia maya
dalam bentuk milis ataupun blog-blog komunitas pertemanan.

c. Masa Aktualisasi Diri
Serupa tempat air yang sudah penuh, pada usia inilah orang ingin
membagikan kepada semua apa yang ia punya. Dengan gagah berani, bahkan
seringkali tidak memikirkan nyawanya, mereka melabrak
ketidakberesan-ketidakberesan yang mewujud dalam kemapanan-kemapanan
semu. Sebaliknya, serupa juga dengan tempat yang kosong orang muda
selalu mencari pemenuhan diri.
Sejarah telah membuktikan bahwa banyak tokoh tampil pada usia muda.
Dalam usia mudanya mereka mampu menelorkan ide-ide gemilang dan
mewujudkannya dalam tindakan yang penuh pengorbanan sampai menjadi
tonggak sejarah bangsa ini. Contohnya, Boedi Utomo dengan Sumpah
Pemuda th. 1928, Bung Karno sang Proklamator.

d. Gelisah dengan Kemapanan
Tahun lalu kita memperingati 80 tahun Sumpah Pemuda. Ikrar orang muda
ini memberikan kesadaran bahwa keberadaan sebuah Negara ditentukan
oleh kesatuan bangsa, nusa dan bahasa (Sumpah Pemuda 1928). Kesadaran
akan kesatuan ini menjadi senjata untuk melawan politik devide et
impera penjajah Belanda dan menggerakkan kesatuan nusa, bangsa dan
bahasa.
Dalam diri para muda tersimpan segala energi untuk mengubah tatanan
dunia menuju kepada idealisme demi kebaikan semua orang. Kemapanan
semu menggelisahkan orang muda dan memunculkan keprihatinan yang
kemudian melahirkan keterlibatan. Sejarah Indonesia mencatat nama-nama
penggugat kemapan yang tidak mencerminkan keadilan dan kebenaran.
Contohnya tahun 1998 mahasiswa turun ke jalan, berdemonstrasi
menggugat kemapanan semu Orde baru dan melahirkan Orde Reformasi.

e. Inspiratif
Sutomo, (3 Oktober 1920 - 7 Oktober 1981) yang akrab dikenal dengan
nama Bung Tomo pada tanggal 10 November 1945 mengumandangkan pidato
yang membakar semangat arek-arek Soeroboyo. Pidato itu amat dikenal
dengan semboyannya, rawe-rawe rantas, malang-malang tuntas. Semboyan
itu menggugah segala semangat dan niat para prajurit muda dan bangsa
ini untuk membela kemerdekaan dari tantangan tentara Inggris.
Orang muda kaya dengan ide-ide segar dan inspiratif, sekalipun sering
mengagetkan. Namun bila ide ini disikapi dengan arif dan ada ruang
untuk mewujudkannya, ide ini akan berkembang menjadi inspirasi yang
menggugah, menggerakkan dan mengubah.

f. Spontan
Setelah tentara Amerika Serikat mengebom kota Heroshima dan Nagasaki
oleh pada 6 dan 8 Agustus 1945, para pejuang muda dan anggota tentara
PETA secara spontan menangkap situasi ini sebagai peluang untuk
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Chaerul Saleh,
Shodanco Singgih dan pemuda lainnya membawa Bung Karno dan Bung Hatta
ke Rengasdengklok supaya tidak terpengaruh oleh Jepang. Peristiwa ini
kita catat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai peristiwa
Rengasdengklok yang melahirkan teks Proklamasi.
Spontanitas untuk menolong mereka yang terkena musibah masih hidup
dalam diri orang muda sekarang ini. Ketika gempa tektonik (27 Mei
2006) menimpa daerah Yoyga dan Klaten serta serta banjir melanda
daerah Solo dan sekitarnya (26 Desember 2007) ribuan orang muda
merelakan diri menjadi voluntir

g. Kokoh dalam Prinsip
Istilah negatif yang sering dipakai adalah ngeyelan atau keras kepala.
Lepas dari perdebatan istilah, secara lebih positif kita bisa melihat
dan menemukan keteguhan orang muda dalam berprinsip dan ketekunannya
dalam memperjuangkan apa yang mereka anggap benar dan adil bagi
kesejahteraan semua orang.
Dengan amat mudah hal ini kita temukan dalam diri pejuang-pejuang
pergerakan kita. Para pejuang kita merelakan keluarga, waktu, tenaga
dan seluruh pikirannya untuk perjuangan demi kesatuan dan kemerdekaan
Indonesia kita tercinta. Sampai sekarang ini kekokohan dalam prinsip
itu masih ada dalam diri orang muda.

h. Dinamis dan kreatif
Dunia orang muda adalah dunia yang selalu bergerak. Mereka bergerak
untuk menemukan tempat berlabuh yang sesuai. Maka tidak mengherankan
bila seringkali pelabuhan ini tidaklah panjang waktunya, sementara
sampai ditemukan tempat berlabuh yang lebih nyaman dan menyejukkan
hati. Pelabuhan itu bisa berupa kawan, organisasi, tempat kerja bahkan
pendidikan dan calon pasangan hidup.
Di satu sisi dinamika ini bisa membawa mereka pada situasi ambang dan
membawa kekhawatiran pada orang yang menyaksikan. Di sisi lain situasi
itu memberi ruang positif pada pertumbuhan kreativitas orang muda
dalam mengelola sejarah hidupnya. Bantuan yang memadai akan memampukan
orang muda merangkai serpihan-serpihan kreativitas itu menjadi suatu
kristal-kristal pemahaman yang membangkita daya hidup dan menggerakkan
kehidupan menuju kesejahteraan bersama. Pada saatnya mereka akan siap
menjadi pemimpin kehidupan.

i. Berhasrat akan Nilai-Nilai Ideal
Banyak orang mengatakan bahwa orang muda selalu idealis. Sikap ini
sering dipandang secara negative, karena hanya berhenti pada tataran
ide, tidak realistis. Namun, justru idealisme inilah yang mengajak
kita berani bermimpi atau lebih umum lagi istilahnya adalah
bercita-cita. Tak jarang sebuah penemuan dan pergerakan yang membawa
pada perubahan diawali oleh mimpi. Idealisme itu tidak ingin
dipatahkan akan tetapi ingin ditemani dan didampingi agar bertumbuh
sehingga pada saatnya akan berbuah masak dan siap dinikmati siapa saja
yang melewatinya.
Ada banyak kelompok di Keuskupan Agung Semarang ini yang hidup sampai
sekarang karena berangkat dari suatu mimpi. Misalnya Yayasan Sosial
Soegijapranata Semarang, Yayasan Hari Pangan Sedunia, PS Garam Jangli
Semarang, Karya Misioner, Youth Center Salam, Organisasi Pelajar
Katolik dan Jarkom Pelajar Katolik, Keluarga Mahasiswa Katolik,
Keluarga Karyawan Muda Katolik, Komunitas-komunitas doa (Legio, Taize,
Karismatik dll), komunitas-komunitas sosial kemasyarakatan (eg.
Pertanian Organik) dan lain sebagainya.

j. Saat Pembelajaran
Masa orang muda adalah masa yang paling baik untuk mendapatkan dan
menyerap aneka macam pendidikan. Dalam masa inilah orang muda belajar
merasakan, melihat, mengalami dan melakukan sesuatu sehingga nalar,
gerak hidup dan hati mereka bertumbuh dengan baik. Semakin baik dan
benar pendampingan yang diperoleh, orang muda akan bertumbuh menjadi
pribadi yang dewasa dan bijaksana.
Menyadari hal di di atas, penting sekali tersedianya fasilitas
pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan didukung oleh
organ-organ yang penuh dengan dedikasi. Pendidikan yang bermutu akan
memberikan ruang yang kondusif bagi orang muda untuk tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang dewasa dan mampu menyikapi dunianya
dengan bijaksana.

(Setelah dibacakan kutipan dari Nota Pastoral Dewan Karya Pastoral
KAS 2009, pemandu bisa menambah dengan ceritera kisah pahlawan yang
meninggal dalam usia 31 th yakni Adi Sutjipto atau pendiri karya
kepausan pengembangan iman yakni Pauline Marie Jaricot, atau tokoh
kaum muda sekarang yang bisa menjadi tokoh panutan; setelah itu umat
diberi kesempatan untuk menanggapi atau mendalaminya. Kalau sudah
selesai kemudian dilanjutkan dengan) :

Bapa kami yang ada di surga ......................
Salam Maria, penuh Rahmat........................ (10x)
 Kemulian.......................................................
 Terpujilah nama Tuhan Yesus.......................

Peristiwa Cahaya 2: Yesus Menyatakan Diri-Nya Dalam Perjamuan Nikah di Kana
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 3: Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Serta Menyerukan Pertobatan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 4: Yesus Dipermuliakan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 5: Yesus Menetapkan Ekaristi
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

6. Nyanyian dengan tema Bunda Maria – Kolekte Prapaska
7. Pengumuman-pengumuman
8. Doa penutup : Doa Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria atau doa
lainnya kepada Bunda Maria. (alangkah baiknya kalau didoakan
bersama-sama)
9. Mohon Berkat – Tanda Salib :
Demi sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan,
semoga keluarga kita, pekerjaan dan pelayanan kita, anak-anak dan
remaja, khususnya kaum muda kita selalu dilindungi, dibimbing, dan
diberkati oleh Allah yang Maharahim dan berbelaskasih, Dalam Nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus (pemandu membuat tanda salib pada diri
sendiri seperti biasanya).
10. Nyanyian Penutup

Doa-Ibadat Rosario Pekan I I PrapaskahMenggali potensi Kaum muda dan peluang-peluangnya untuk terlibat dalam
pengembangan umat
1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar dari pemandu/pemimpin :
Pemandu menyampaikan tema sub tema pertemuan II ini : Menggali
potensi kaum muda dan peluang-peluangnya untuk terlibat dalam
pengembangan umat
Proses pertemuan APP pada pekan II prapaskah ini, yakni menemukan
dan menyadari keberadaan kaum muda di lingkungannya khususnya jumlah
dan kemampuan serta peluang bagi kaum muda untuk ikut mengembangkan
kehidupan umat
4. Doa pembuka oleh Pemimpin/pemandu
Dalam doa pembuka disampaikan :
ucapan syukur atas kasih Allah yang telah mengumpulkan segenap umat
untuk melanjutkan rangkaian pendalaman tema APP 2009 dalam bentuk
doa/ibadat Rosario
ucapan syukur atas kehadiran kaum muda di lingkungan dengan kekhasannya
mohon berkat untuk kelancaran pertemuan yang kedua ini
 mohon pimpinan roh kudus agar umat pada umumnya dapat menemukan
potensi kaum muda dan bisa memberi peluang lebih banyak bagi kaum muda
untuk terlibat dalam pengembangan umat
5. Doa/ibadat Rosario Prapaskah dimulai - setelah doa pembuka langsung
dilanjutkan dengan :
Aku Percaya akan Allah..
 Kemuliaan – Terpujilah – Bapa kami
Salam Puteri Allah Bapa, Salam Maria………………………..
Salam Bunda Allah Putera, Salam Maria………………………
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria……………..
Kemuliaan – Terpujilah

Peristiwa Cahaya 1: Yesus Dibaptis di Sungai Yordan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 2:
Yesus Menyatakan Diri-Nya Dalam Perjamuan Nikah di Kana

"Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan
itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu
kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada
pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Pemimpin pesta itu
mengecap air, yang telah menjadi anggur itu - dan ia tidak tahu dari
mana datangnya.........." (Yohanes 2 : 1-11)

(Pemandu membacakan teks KS Yoh 2:1-11 dan renungan singkat berikut –
bisa dengan penyesuaian – kemudian dilanjutan dengan mengajak umat
menemukan kemampuan/potensi yang dimiliki kaum muda di lingkungannya)
Bacaan Injil Yohanes 2:1-11

Renungan :
Pada awal hidup-Nya di muka umum, Yesus melakukan - atas permohonan
ibuNya - mukjizat-Nya yang pertama pada suatu pesta perkawinan. Gereja
menganggap kehadiran Yesus pada pesta perkawinan di Kana itu suatu hal
penting. Perkawinan adalah suatu tanda tentang kehadiran Kristus yang
berdaya guna.
Kehadiran Yesus adalah kehadiran seorang tokoh muda yang memberikan
harapan besar akan masa depan. Kalau dipandang sebagai orang biasa,
kita pasti akan mengatakan bahwa Yesus yang membuat mukjizat itu
adalah kaum muda yang potensial, memyimpan kemampuan yan g hebat.
Keterlibatannya dalam pesta perjamuan itu sungguh bermanfaat terhadap
keberlangsungan pesat perkawinan yang mulai kehabisan anggur. Ibu
Maria memberi kesempatan, memberi peluang kepada Yesus untuk terlibat
dalam pesta itu. Keterlibatannya sungguh besar pengaruh atau
manfaatnya. Yesus sungguh terlibat secara total, lahir-batin,
jasmani-rohani.
Kita semua diundang dan diajak untuk mengambil peran seperti Bunda
Maria, yakni memberi peluang atau kesempatan bagi kaum muda untuk
terlibat dalam peristiwa-peristiwa gerejawi maupun kegiatan
masyarakat, dengan harapan kehadiran kaum muda merupakan sumbangan
bagi pengembangan umat secara rohani maupun jasmani. Seperti halnya
Bunda Maria memberi kepercayaan penuh kepada Yesus Puteranya, demikian
juga umat pada umumnya diharapkan bisa memnberi kepercayaan kepada
kaum muda untuk berperan dan berjasa bagi umat keseluruhan.

Mari kita sejenak mengingat-ingat keadaan kaum muda di lingkungan kita
yang berusia antara 17-35 tahun (dan belum menikah) dengan mencatat :
1. Berapa jumlah kaum muda di lingkungan kita ini (usia 13-35 tahun)?
2. Berapa yang lulus Sarjana (D3 atau S1, S2)
3. Kemampuan apa yang menonjol pada kaum muda di lingkungan kita?
4. Kira-kira apa yang bisa dibuat kaum muda katolik lingkungan kita
yang berguna bagi umat pada umumnya? (dalam bidang apapun :
rohani/iman, pendidikan, ketrampilan, sosial-ekonomi, liturgi,
pewartaan, dll.)
5. Kesempatan atau kepercayaan dalam hal apa yang bisa diberikan
kepada kaum muda kita agar semakin terlibat dalam pengembangan umat?

(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 3: Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Serta Menyerukan
Pertobatan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 4: Yesus Dipermuliakan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 5: Yesus Menetapkan Ekaristi
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

6. Nyanyian dengan tema Bunda Maria – Kolekte Prapaska
7. Pengumuman-pengumuman
8. Doa penutup : Doa Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria atau doa
lainnya kepada Bunda Maria. (alangkah baiknya kalau didoakan
bersama-sama)
9. Mohon Berkat – Tanda Salib :
Demi sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan,
semoga keluarga kita, pekerjaan dan pelayanan kita, anak-anak dan
remaja, khususnya kaum muda kita selalu dilindungi, dibimbing, dan
diberkati oleh Allah yang Maharahim dan berbelaskasih, Dalam Nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus (pemandu membuat tanda salib pada diri
sendiri seperti biasanya).
10. Nyanyian Penutup

Doa-Ibadat Rosario Pekan I I I PrapaskahBerdoa bagi kaum muda :
agar bersedia untuk mewartakan "Kerajaan Allah dan Pertobatan" secara konkret
dalam kerjasama dengan sesama umat beriman.

1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar dari pemandu/pemimpin
 Pemandu menyampaikan sub tema pertemuan III ini : Berdoa bagi kaum muda :
agar bersedia untuk mewartakan "Kerajaan Allah dan Pertobatan" secara
konkret dalam kerjasama dengan sesama umat beriman.
Proses pertemuan APP pada pekan III prapaskah ini, yakni berdoa
rosario dan mendoakan kaum muda di lingkungan maupun yang merantau
4. Doa pembuka oleh Pemimpin/pemandu
Dalam doa pembuka disampaikan :
ucapan syukur atas kasih Allah yang telah mengumpulkan segenap umat
untuk melanjutkan rangkaian pendalaman tema APP 2009 dalam bentuk
doa/ibadat Rosario
ucapan syukur atas kesempatan ber-APP untuk mengalami rahmat
pengampunan dalam semangat pertobatan
mohon berkat untuk kelancaran pertemuan yang ketiga
mohon pimpinan roh kudus agar umat pada umumnya dapat mengenal
kemampuan-kemapuan kaum muda dan kepercayaan – peluang yang masih bisa
diserahkan kepada kaum mua.
5. Doa/ibadat Rosario Prapaskah dimulai (setelah doa pembuka langsung
dilanjutkan dengan :
Aku Percaya akan Allah..
Kemuliaan – Terpujilah – Bapa kami
Salam Puteri Allah Bapa, Salam Maria………………………..
 Salam Bunda Allah Putera, Salam Maria………………………
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria……………..
Kemuliaan – Terpujilah

Peristiwa Cahaya 1: Yesus Dibaptis di Sungai Yordan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 2:
Yesus Menyatakan Diri-Nya Dalam Perjamuan Nikah di Kana

Peristiwa Cahaya 3:
Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Serta Menyerukan Pertobatan
"Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam
rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu." (Mat
4:23)"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah
dan percayalah kepada Injil!" (Mrk 1:15).

(Pemandu mengajak umat berdoa, mendoakan kaum muda di lingkungannya
maupun kaum muda pada umumnya, termasuk yang sedang merantau)

Marilah Berdoa : (kalau umat memegang teksnya, umat bisa diajak berdoa bersama)

DOA: BERSAMA KAUM MUDA, MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN

Allah Bapa Mahapemurah, kami bersyukur kepadaMu karena PuteraMu telah
memberikan teladan hidup sejati kepada kami. Berkat PuteraMu, kami
Kauperkenankan mengalami damai sejahtera, kasih, keadilan dan
persaudaraan sejati. Kami juga bersyukur karena dengan kemurahanMu,
Engaku melindungi dan menuntun kami agar tetap hidup di jalan
kekudusan dan kebenaran.

Ya Bapa, jadikanlah hati kami seperti hati PuteraMu yang lembut dan
rendah hati. Bantulah kami agar senantiasa dengan rendah hati
memandang orang lain lebih utama dari pada kami sendiri. Tumbuhkanlah
semangat untuk saling mencintai, menghormati dan bertoleransi agar
kehidupan bersama makin subur dengan kebaikan dan kebajikan. Bantulah
kami agar kami mampu membangun masyarakat kami menjadi semakin
sejahtera, adil, damai dan penuh cinta kasih kepada sesama. Eratkanlah
persaudaraan kami di antara sesama meskipun berbeda keyakinan, budaya
dan cara hidupnya. Jauhkanlah kami dari segala godaan untuk menang
sendiri, meremehkan orang lain dan menganggap diri paling benar.
Arahkanlah hidup kami selalu pada kekudusan dan kebenaran.

Ya Bapa, tumbuhkanlah pula dalam diri kami, semangat membangun demi
persatuan dan kesejahteraan bersama. Semoga kami menjadi pendorong dan
penggiat dalam mengatasi kemiskinan dan keterpurukan masyarakat dengan
membangun usaha-usaha kooperatif lintas agama. Tumbuhkanlah semangat
kemandirian dan keterbukaan bedialog secara bijak. Jauhkanlah kami
dari godaan memuja kenikmatan duniawi. Bukalah mata hati kami agar
mengenal, memahami kehendakMu serta menghayati panggilan hidup kami.

Berilah kebijaksanaan sejati agar dengan pikiran jernih kami sapat
memilih yang terbaik demi sesama kami. Arahkanlah kami agar selalu
melangkah di jalan kehendakMu, mengikuti jejak Yesus PuteraMu Sang
guru Kebijaksanaan Sejati, sekarang dan selama-lamanya. (Amin)

Doa Umat : Pemandu mengajak umat untuk memanjatkan doa-doa spontan

(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

 Peristiwa Cahaya 4: Yesus Dipermuliakan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 5: Yesus Menetapkan Ekaristi
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

6. Nyanyian dengan tema Bunda Maria – Kolekte Prapaska
7. Pengumuman-pengumuman :
Diumumkan undangan kepada kaum muda lingkungan, supaya hadir pada
pertemuan berikutnya, untuk merencanakan Aksi Puasa Pembangunan berupa
gerakan konkret bersama kaum muda memberdayakan hubungan antar umat
beriman. (Catatan: Ketua lingkungan berkoordinasi dengan
ketua/pengurus kaum muda/mudika lingkungan)
8. Doa penutup : Doa Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria atau doa
lainnya kepada Bunda Maria. (alangkah baiknya kalau didoakan
bersama-sama)
9. Mohon Berkat – Tanda Salib :
Demi sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan,
semoga keluarga kita, pekerjaan dan pelayanan kita, anak-anak dan
remaja, khususnya kaum muda kita selalu dilindungi, dibimbing, dan
diberkati oleh Allah yang Maharahim dan berbelaskasih, Dalam Nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus (pemandu membuat tanda salib pada diri
sendiri seperti biasanya).
10. Nyanyian Penutup

Doa-Ibadat Rosario Pekan IV PrapaskahBersama kaum muda membangun gerakan pemberdayaan hubungan antar umat beriman

1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar dari pemandu/pemimpin :
Pemandu menyampaikan topik pertemuan APP ke-IV ini yakni :
merencanakan gerakan bersama kaum muda lingkungan dalam rangka
pemberdayaan hubungan antar umat beriman.
4. Doa pembuka oleh Pemimpin/pemandu
Dalam doa pembuka disampaikan :
ucapan syukur atas kasih Allah yang telah mengumpulkan segenap umat
untuk melanjutkan rangkaian pendalaman tema APP 2009 dalam bentuk
doa/ibadat Rosario
ucapan syukur atas kesempatan ber-APP untuk mengalami rahmat
pengampunan dalam semangat pertobatan
mohon berkat untuk kelancaran pertemuan yang keempat khususnya dalam
merencanakan gerakan bersama kaum muda
mohon pimpinan roh kudus agar umat pada umumnya bersama kaum muda
mampu mewujudkan semangat prapaskah dalam relasi antar umat beriman
5. Doa/ibadat Rosario Prapaskah dimulai (setelah doa pembuka langsung
dilanjutkan dengan :

Aku Percaya akan Allah..
Kemuliaan – Terpujilah – Bapa kami
Salam Puteri Allah Bapa, Salam Maria………………………..
Salam Bunda Allah Putera, Salam Maria………………………
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria……………..
Kemuliaan - Terpujilah

 Peristiwa Cahaya 1: Yesus Dibaptis di Sungai Yordan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 2:
Yesus Menyatakan Diri-Nya Dalam Perjamuan Nikah di Kana
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 3:
Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Serta Menyerukan Pertobatan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 4: Yesus Dipermuliakan
"Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung
untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan
pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang
berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri
dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan
digenapi-Nya di Yerusalem." (Luk 9:28-31)

(Pemandu mengajak umat bersama kaum muda membuat perencanaan praktis)

Kaum Muda sebaiknya diberi kesempatan untuk memimpin sarasehan atau
diskusi ini dalam rangka menyusun rencana gerakan Aksi Puasa
Pembangunan yang bisa memberdayakan hubungan antar umat beriman yang
dimotori kaum muda (bersama dengan orang tua dan anak-anak)! (jenis
kegiatannya apa, penanggungjawabnya siapa, waktu pelaksanaannya kapan,
prosesnya bagaimana, dan dampak sosial yang diharapkan terjadi apa,
dll).

Sarasehan/diskusi diakhiri dengan doa umat spontan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

 Peristiwa Cahaya 5: Yesus Menetapkan Ekaristi
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

6. Nyanyian dengan tema Bunda Maria – Kolekte Prapaska
7. Pengumuman-pengumuman (membentuk tim kerja untuk mempersiakan teks
kaum muda diberi kesempatandan tata cara ibadat tobat untuk menyusun
bahan/telibat dalam pelaksanaan ibadat tobat.)
8. Doa penutup : Doa Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria atau doa
lainnya kepada Bunda Maria. (alangkah baiknya kalau didoakan
bersama-sama)
9. Mohon Berkat – Tanda Salib :
Demi sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan,
semoga keluarga kita, pekerjaan dan pelayanan kita, anak-anak dan
remaja, khususnya kaum muda kita selalu dilindungi, dibimbing, dan
diberkati oleh Allah yang Maharahim dan berbelaskasih, Dalam Nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus (pemandu membuat tanda salib pada diri
sendiri seperti biasanya).
10. Nyanyian Penutup

Doa-Ibadat Rosario Pekan V PrapaskahIbadat Tobat : "Inilah darahKu, darah Perjanjian Baru dan kekal yang
ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa"

1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar dari pemandu/pemimpin
Pemandu menyampaikan sub tema pertemuan V ini : "Inilah darahKu,
darah Perjanjian Baru dan kekal yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua
orang demi pengampunan dosa"
Proses pertemuan APP pada pekan V prapaskah ini, yakni berdoa
rosario dan membangun semangat tobat dalam ibadat tobat lingkungan
4. Doa pembuka oleh Pemimpin/pemandu
Dalam doa pembuka disampaikan :
ucapan syukur atas kasih Allah yang telah mengumpulkan segenap umat
untuk melanjutkan rangkaian pendalaman tema APP 2009 dalam bentuk
doa/ibadat Rosario
ucapan syukur atas kesempatan ber-APP untuk mengalami rahmat
pengampunan dalam semangat pertobatan
 mohon berkat untuk kelancaran pertemuan yang kelima
mohon pimpinan roh kudus agar umat semakin terbuka terhadap sentuhan
kasih Bapa yang menggerakkan kita untuk bertobat
5. Doa/ibadat Rosario Prapaskah dimulai (setelah doa pembuka langsung
dilanjutkan dengan :
Aku Percaya akan Allah..
Kemuliaan – Terpujilah – Bapa kami
Salam Puteri Allah Bapa, Salam Maria………………………..
Salam Bunda Allah Putera, Salam Maria………………………
 Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria……………..
Kemuliaan – Terpujilah

Peristiwa Cahaya 1:
Yesus Dibaptis di Sungai Yordan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

 Peristiwa Cahaya 2:
Yesus Menyatakan Diri-Nya Dalam Perjamuan Nikah di Kana
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

  Peristiwa Cahaya 3:
Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Serta Menyerukan Pertobatan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

 Peristiwa Cahaya 4:
Yesus Dipermuliakan
(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

Peristiwa Cahaya 5: Yesus Menetapkan Ekaristi

"Dan ketika mereka sedanmakan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan
berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku. Sesudah itu Ia
mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan
berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku,
darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan
dosa" (Mat 26:26-28)

(Bapa Kami, Salam Maria – 10x, Kemuliaan, Terpujilah)

(Prodiakon/Pemandu memimpin ibadat tobat : teks dan tata cara ibadat
tobat disiapkan oleh tim lingkungan masing-masing)

6. Nyanyian dengan tema Bunda Maria – Kolekte Prapaska
7. Pengumuman-pengumuman
8. Doa penutup : Doa Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria atau doa
lainnya kepada Bunda Maria. (alangkah baiknya kalau didoakan
bersama-sama)
9. Mohon Berkat – Tanda Salib :
Demi sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan,
semoga keluarga kita, pekerjaan dan pelayanan kita, anak-anak dan
remaja, khususnya kaum muda kita selalu dilindungi, dibimbing, dan
diberkati oleh Allah yang Maharahim dan berbelaskasih, Dalam Nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus (pemandu membuat tanda salib pada diri
sendiri seperti biasanya).
10. Nyanyian Penutup